Layakkah di kabupaten Pringsewu Memiliki  “Kampung Wisata Pengrajin Bambu”

September 8, 2024

instruksi.co.id Pringsewu – Untuk meningkatkan perekonomian keluarga, warga masyarakat Pringsewu banyak mempunyai Usaha Kecil Menengah (UKM) salah satunya pengrajin yang menggunakan bahan baku dari bambu. Dapat dikatakan sesuai dengan nama Pringsewu yang artinya 1000 bambu. Minggu (08/9/2024).

Seperti yang dapat kita lihat saat memasuki wilayah Pringsewu, sebuah ikon khas bangunan melengkung bambu di atas Jalan Lintas Sumatera tepatnya di rest area Pringsewu, laksana pintu masuk ke wilayah kabupaten bersemboyan jejama secancanan ini.

Berkaitan dengan pengrajin bambu ini saat ini kita akan menuju ke Pekon (Desa) Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu – Lampung. Dimana hampir sebagian besar penduduknya menekuni usaha sebagai pengrajin bambu, dengan berbagai bentuk dan jenis kerajinannya.
Seperti pengrajin berbagai macam anyaman bambu, kurungan ayam, kurungan burung, kursi bambu,gazebo dan lainya yang berbahan kan bambu.

Warga di pekon (desa) tersebut dengan menekuni usaha sebagai pengrajin bambu ini dapat membantu perekonomian keluarga, biaya pendidikan anak-anak dan orang lain, disisi lain juga untuk melestarikan kerajinan tangan dengan bahan bambu agar tidak punah seiring kemodernan zaman.

Tentu saja tidak hanya di wilayah kecamatan Gadingrejo saja yang warganya menekuni usaha sebagai pengrajin bambu ini tapi juga ada di beberapa pekon kecamatan lain. Seperti di kecamatan Pringsewu, Sukoharjo, Banyumas, Pantura, Pagelaran, Adiluwih, Ambarawa dan Pardasuka dengan kata lain hampir merata di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu. Dengan demikian Layakkah jika di kabupaten Pringsewu memiliki sebuah ikon wisata pengrajin bambu, “Kampung Wisata Pengrajin Bambu” yang juga akan berdampak pada kesejahteraan perekonomian warga dan kemajuan kabupaten Pringsewu tentunya.

Seperti keluarga Ibu Tuti, warga Pekon Tulungagung Kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu yang telah menekuni usahanya sebagai pengrajin bambu dengan membuat berbagai macam anyaman dari bambu seperti membuat tampah bakul parsel dan lainnya.
Ibu Tuti mengatakan sangat bersyukur atas keahlian yang dimilikinya. “Untuk belajar membuat anyaman bambu ini saya dulu belajar secara otodidak setelah itu ada yang memesan dengan membawa contoh anyaman yang akan dipesan dan saya pelajari Alhamdulillah bisa. Apalagi sekarang sudah ada WA jadi pesanan itu lewat gambar yang di kirim dan kita pelajari lalu di buat.

Untuk produksi saya selalu memproduksi nanti ada yang membeli atau memesannya, bersama Dekranasda Pringsewu saya juga kadang dipanggil ikut untuk melatih anak-anak SMK, dengan tujuan agar dapat terus melestarikan anyaman bambu ini.

Di Pekon Tulungagung ini memang hampir rata-rata warganya menekuni usaha pengrajin bambu, untuk bahan bambunya kami membeli dan di sini juga kami sudah mempunyai sanggar yang menghimpun pengrajin bambu, tentu harapan kami pemerintah dapat terus memperhatikan ataupun memberikan bimbingan pada kami untuk lebih baik lagi, “harapnya.( hikmah )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *